11 Februari 2025 4:27 pm

Apa Penyebab Bentuk Kepala Bayi Peyang?

Apa Penyebab Bentuk Kepala Bayi Peyang?

Apa Penyebab Kepala Bayi Peyang?


Penyebab paling umum dari kepala bayi yang peyang adalah posisi tidur. Bayi yang tidur telentang selama berjam-jam setiap hari dapat mengalami tekanan pada bagian kepala tertentu, membuat bentuk kepala terlihat datar di satu sisi. Kondisi ini tidak hanya terjadi saat tidur, tetapi juga ketika bayi berada di car seat, gendongan, kereta dorong, ayunan, atau kursi goyang.

Tanda-Tanda Kepala Bayi Peyang

Biasanya, kepala bayi peyang mudah dikenali, di antaranya:
  • Bagian belakang kepala terlihat lebih rata di satu sisi.
  • Rambut di area tersebut terlihat lebih tipis.
  • Jika dilihat dari atas, telinga di sisi yang datar mungkin tampak terdorong ke depan.
Secara umum, bentuk kepala bayi peyang terbagi menjadi dua jenis, yaitu plagiocephaly dan brachycephaly:
  • Plagiocephaly: Kepala bayi tampak asimetris karena peyang di salah satu sisi, sehingga posisi kedua telinga terlihat tidak sejajar.
  • Brachycephaly: Kepala bayi tampak rata di bagian belakang, membuat bentuk kepala terlihat lebih lebar, bahkan kadang dahi sedikit menonjol ke depan.

Apakah Kepala Peyang Memengaruhi Pertumbuhan Bayi?

Dilansir dari laman kesehatan Healthline, sindrom kepala datar atau plagiocephaly posisional lebih dianggap sebagai masalah fisik, bukan medis. Dalam banyak kasus, kondisi ini tidak memengaruhi pertumbuhan otak si Kecil dan akan membaik seiring pertumbuhan, terutama saat bayi mulai sering duduk, merangkak, dan berdiri.Namun, jika kepala peyang disertai dengan leher yang kaku, kondisi tersebut bisa menghambat perkembangan awal bayi.

Cara Merawat Kepala Bayi Peyang

Apa yang bisa dilakukan untuk merawat kepala bayi yang peyang? Berikut beberapa tips yang bisa membantu:
  1. Tummy Time Luangkan waktu untuk tummy time secara rutin. Aktivitas ini membantu menormalkan bentuk kepala bayi dan memperkuat otot leher serta lengan. Selain itu, tummy time mendukung perkembangan motorik seperti merangkak dan duduk.
  2. Variasikan Posisi Tidur di Tempat Tidur Bayi Pastikan posisi bayi di tempat tidur bervariasi. Banyak orang tua secara refleks membaringkan bayi di sisi tertentu. Agar bayi tidak terus-menerus tidur di sisi yang sama, ubah posisi kepalanya sehingga si Kecil bisa melihat ke sisi yang berbeda.
  3. Batasi Waktu Berbaring di Permukaan Rata Kurangi waktu bayi berbaring telentang di car seat, kereta dorong, atau ayunan. Jika bayi tertidur di car seat selama perjalanan, segera pindahkan ke tempat tidur yang nyaman begitu tiba di rumah.
  4. Terapi Fisik (Fisioterapi) Jika kepala peyang disertai leher yang kaku, bisa jadi itu tanda tortikolis, yaitu gangguan otot leher yang membuat kepala miring ke satu sisi. Dalam kondisi ini, terapi fisik bisa membantu dengan latihan peregangan otot leher. Dengan latihan yang tepat, otot akan kembali normal secara bertahap.
  5. Terapi Helm Khusus Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan terapi helm (cranial helmet). Helm ini dirancang khusus untuk mengurangi tekanan pada bagian kepala yang datar, membantu membentuk kepala bayi menjadi lebih simetris.

Kesimpulan

Kepala peyang pada bayi cukup umum terjadi, memengaruhi sekitar 1 dari 5 bayi. Kondisi ini jarang berdampak pada perkembangan otak dan biasanya membaik dalam 1-2 tahun pertama. Dengan perawatan yang tepat, bentuk kepala si Kecil akan kembali normal seiring waktu.
Blog Post Lainnya
Social Media
Alamat
0811-2244-4455
0822-1122-1155
support@gmail.com
Pengiriman
-
-
Berita Newsletter
`Berlangganan
Powered by Buku Mizan Pustaka | ©- 2025 All Rights Reserved.