Malam ini, meja makan sudah tertata rapi.
Aroma sup ayam hangat memenuhi ruangan.
Seperti biasa, Rafa dan Dara berlari ke meja makan, mata mereka langsung tertuju ke layar TV. Kartun favorit mereka sedang tayang!
Tapi tiba-tiba…"Klik!"
Ayah menekan tombol remote, dan TV pun mati.
"Lho, kenapa TV-nya dimatikan, Yah?" protes Rafa.
Dara mengangguk setuju. "Iya! Kan kita selalu nonton sambil makan!"
Ibu tersenyum. "Hari ini kita coba makan tanpa TV! Yuk, kita ngobrol saja."
Rafa dan Dara saling pandang. Makan tanpa TV? Pasti membosankan! Suasana jadi sepi.
Tidak ada suara kartun, tidak ada gambar bergerak. Hanya suara sendok yang menyentuh piring.
Rafa menyendok makanannya dengan lesu. "Aku bingung mau ngapain kalau nggak sambil nonton..." gumamnya.
Tapi kemudian, Ibu bertanya, "Hari ini di sekolah ada kejadian seru nggak?"
Rafa mendongak. "Hmm… tadi aku hampir menang lomba lari! Aku cuma kalah setengah detik dari Rian!"
Dara terkejut. "Wah, itu keren banget, Kak! Pasti lain kali bisa menang!" Dara juga ikut bercerita. "Di sekolah, aku dan teman-teman menanam bunga baru di taman.
Bunganya warna-warni!"Perlahan-lahan, makan malam tidak terasa membosankan lagi.
Tiba-tiba, Si Kucing Oren yang berbaring di bawah meja menguap lebar dan menjulurkan kakinya ke depan.
Rafa tertawa. "Hahaha! Oren juga bosan kalau kita nggak ngobrol, nih!"
Dara terkikik. "Iya, kasihan Oren, nggak ada yang cerita sama dia!"
Mereka pun mulai asyik bercanda dan saling berbagi cerita. Ayah dan Ibu ikut tertawa.
Tanpa mereka sadari, makan malam sudah hampir habis.
Rafa menghela napas puas. "Ternyata makan tanpa TV nggak membosankan, malah lebih seru!"
Dara mengangguk. "Iya! Kita bisa ngobrol dan ketawa bareng."
Ibu tersenyum. "Nah, kalau gitu besok kita makan tanpa TV lagi, ya?"
Rafa dan Dara saling pandang, lalu tersenyum. "Boleh!"Si Kucing Oren mengeong pelan, seakan ikut setuju.
Malam itu, mereka belajar bahwa makan sambil ngobrol lebih menyenangkan daripada sibuk menatap layar!
